Home » Mengapa Sekolah Berasrama Penting di Era Sekarang?

Mengapa Sekolah Berasrama Penting di Era Sekarang?

by pusdatin ssbbireuen

Oleh: Irfan Moulida, S.Pd. *

Pendidikan merupakan hal terpenting dalam menjaga keseimbangan dunia ini, tanpa pendidikan maka kehidupan dunia ini tidak akan berjalan dengan seharusnya. Maka sudah selayaknya kita menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan. Salah satu sarana dalam memajukan pendidikan adalah dengan mengaplikasikan program asrama di suatu sekolah. Asrama merupakan sebuah tempat yang tepat untuk melakukan sebuah pendidikan yang maju.

Suksesnya sebuah pendidikan adalah disebabkan oleh tiga elemen penting dalam pendidikan, yaitu sekolah, orangtua, dan lingkungan.

Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan yang kita jalani sekarang ini tepatnya di Indonesia itu hanya berjalan antara dua elemen yaitu sekolah dan orangtua, maka program sekolah berasrama hadir sebagai bagian dari elemen lingkungan yang akan berguna  untuk keberhasilan pembentukan karakter peserta didik.

Sutris (2009) dalam tulisannya mengatakan bahwa di Indonesia munculnya sekolah-sekolah berasrama sejak pertengahan tahun 1990. Hal ini disebabkan oleh kondisi pendidikan di Indonesia yang selama ini berlangsung dinilai belum memenuhi harapan yang ideal. Program sekolah berasrama yang pola pendidikannya lebih komprehensif dan lebih memungkinkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ideal untuk melahirkan orang-orang yang akan melopori pergerakan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan agama.

Sekolah berasrama merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mendidik putra putri penerus bangsa demi mewujudkan pendidikan yang maju di Indonesia ini.  Asrama merancang banyak kegiatan-kegiatan positif yang dapat membuat peserta didik lebih bermanfaat dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan life skill. Harapannya kegiatan life skill ini dapat menjadi bekal yang berguna bagi peserta didik di kemudian hari. Agar kelak jika pun mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan sesuai dengan bidang studi yang mereka empu, namun mereka mampu menggunakan life skill yang sudah mereka pelajari untuk membangun usaha mereka sendiri. Sehingga dengan begitu mereka akan menjadi pengusaha yang bisa berguna bagi masa depannya dan bahkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang tidak mendapatkan pekerjaan.

Banyak keunggulan yang terdapat dalam sekolah yang bersistem asrama ini. Dengan sistem berasrama seorang peserta didik tidak hanya belajar secara kognitif, melainkan juga afektif dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran afektif yaitu mencerdaskan daya pikir peserta didik untuk pengembangan intelektual mereka. Seperti yang dijelaskan dalam buku mengenai kecerdasan ganda/multiple intelligences. Daniel Goleman telah menjelaskan bahwa kecerdasan emosional dan sosial di dalam kehidupan dibutuhkan 80 %, sedangkan kecerdasan intelektual hanya 20 % saja. Maka oleh karena itu pendidikan karakter menjadi hal utama yang harus ada dalam sebuah pendidikan, agar kelak output sekolah bisa menjadi insan yang berkarakter. Sehingga berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Sebab, pada kenyataannya dalam menghadapi kehidupan, manusia menyelasaikan masalah tidak cukup dengan kecerdasan intelektual(IQ), melainkan perlu kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Kenyataannya, mengajarkan kecerdasan emosional dan sepiritual tidak cukup dilakukan secara kognitif, sebagaimana mengajarkan kecerdasan intelektual. Salah satu cara terbaik mengajarkan aspek afektif adalah dengan pemberian contoh teladan dari para guru di lingkungan sekolah. Dengan mengasramakan peserta didik sepanjang 24 jam, peserta didik tidak hanya mendapatkan pelajaran secara kognitif, melainkan juga dapat meniru langsung bagaimana perilaku guru dan orang-orang yang berada di lingkungan sekolah tersebut. 

Kelebihan-kelebihan lain adalah sistem sekolah berasrama lebih menekankan pendidikan kemandirian. Juga dapat menghindari dikotomi keilmuan (pemisahan disiplin ilmu agama dan disiplin ilmu umum). Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum diharapkan akan membentuk kepribadian yang utuh bagi setiap peserta didik. Pelayanan pendidikan dan bimbingan dengan sistem asrama yang selama 24 jam, akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala aktifitas peserta didik akan senantiasa terbimbing, kedekatan antara guru dan peserta didik selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan segera terselesaikan. 

Sekolah Sukma Bangsa Pidie merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Pidie yang menerapkan sistem berasrama untuk peserta didik yang ingin berasrama. Asrama ini telah mengadopsi sistem yang diterapkan di pesantren modern/dayah terpadu.  Tujuannya agar peserta didik dapat mandiri dan berdisiplin dalam menjalani kehidupannya. dengan mengaplikasikan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, sehingga dengan begitu diharapkan peserta didik dapat terbiasa dengan rutinitas yang mereka jalani di asrama ini.

Lebih lanjut sedikit banyak ketika mereka lulus dari sekolah nanti, mereka mampu untuk hidup teratur dan disiplin dalam mengatur waktunya. Sesuai dengan visi sekolah sukma bangsa yaitu menciptakan lingkungan yang positif dan meningkatkan sumber daya manusia yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesukmaan.   

Aktivitas asrama sudah dirancang dengan sangat efisien dan efektif. Dengan diawali salat Subuh sampai peserta didik beristirahat kembali pada malam harinya. Banyak kegiatan yang dibuat di asrama untuk membuat peserta didik lebih betah dan agar peserta didik dapat menggali potensi yang mereka miliki. Di antaranya, pemberian kosakata bahasa Inggris dan bahasa Arab, kultum, muhadharahtahfidz dan tahsinul Quran, reading hour, pengajian kitab Melayu dan Arab. Lebih lanjut juga mengadakan kegiatan life skill seperti berkebun dan budidaya ikan hias.  Harapannya kegiatan-kegiatan ini dapat membuat peserta lebih aktif dan berdisiplin serta teratur dalam menjalani kehidupannya ketika usai lulus dari sekolah ini.

Senada dengan ini, Cendikiawan muslim Ibnu Sina mengatakan bahwa pendidikan harus diarahkan pada pemgembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti.

Ada banyak tujuan dibentuknya program asrama yaitu, pertama, untuk membantu para peserta didik yang ingin menempuh pendidikan di suatu sekolah namun jauh dari tempat tinggalnya. Kedua, untuk pendidikan bermutu. Peserta didik akan memperoleh pendidikan yang bermutu dan mengintegrasi kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kecakapan hidup. Ketiga, bimbingan intensif. Peserta didik akan mendapatkan bantuan belajar yang lebih intensif dari guru asuh saat mengalami kesulitan belajar di sekolah.  Terakhir adalah untuk melatih kecakapan sosial, peserta didik akan selalu melakukan interaksi dengan teman-temannya sehingga mereka mudah untuk bersosialisasi dengan orang-orang sekitar mereka. Mereka juga melakukan berbagai kegiatan harian secara bersama-sama sehingga akan membuat hubungan seperti sebuah keluarga besar.

Maka sudah saatnya program asrama menjadi pertimbangan para orangtua dalam hal memberikan pendidikan terbaik bagi putra putrinya, menimbang zaman yang semakin canggih akan teknologinya dan diikuti oleh pengaruh lingkungan yang menyebabkan gagalnya pembentukan karakter pada peserta didik. Maka melalui program asrama di sekolah harapannya akan tercapai pembentukan karakter peserta didik. Kegiatan harian siswa menjadi salah satu sarana pengembangan pendidikan karakter yang dilaksanakan di asrama, mulai dari kegiatan di mushalla, di sekolah, di perpustakaan hingga kegiatan di luar ruangan semuanya bertujuan untuk membina karakter peserta didik.

Dalam penyelenggaraan pendidikannya, para peserta didik dibekali juga dengan pemahaman hard skill and soft skill yang dimaksudkan untuk menunjang kemampuan dan keterampilan peserta didik sebagai bekal hidup.

*)Guru asuh dan guru bahasa Inggris Sekolah Sukma Bangsa Pidie.   

*Artikel ini sudah dimuat di acehtrend.com, tanggal 28/02/2022

Leave a Comment