Home » Hakikat Belajar Matematika

Hakikat Belajar Matematika

by pusdatin ssbbireuen
Vera Wahyuni, Guru Matematika SMP Sukma Bangsa Bireuen

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang penting dan luas penggunaanya dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu banyak manfaat yang terdapat dalam ilmu tersebut walau banyak yang menganggap matematika itu salah satu mata pelajaran yang menakutkan. 

Di sekolah, ilmu berhitung ini sudah dipelajari semenjak anak didik mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Tidak sampai di situ saja, ilmu matematika ini akan terus dipelajari sampai jenjang pendidikan di universitas dan diterapkan dalam kehidupan. 

Matematika juga menjadi ilmu dasar untuk mempelajari mata pelajaran lainnya di dunia pendidikan, misalnya pada mata pelajaran, fisika, kimia, ilmu komputer, statistik, ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, ada istilah yang menyebutkan bahwa matematika itu adalah ratu segala ilmu. 

Matematika adalah ilmu yang penting juga harus dipelajari dan dipahami dengan baik, apalagi di sekolah. Namun sangat disayangkan ketika ada siswa yang menganggap Matematika sebagai pelajaran yang paling angker di sekolah. 

Saya sebagai guru Matematika pernah melakukan survei kepada siswa terkait ilmu berhitung ini di mata mereka. Dari empat kelas siswa yang saya ampu, hanya 30% saja siswa yang suka dengan Matematika, selebihnya tidak. 

Berbagai alasan muncul atas ketidaksukaan mereka pada ilmu ini, seperti Matematika itu sulit, susah dipahami, dan banyak hitungannya. Yang lebih ekstrim lagi ketika ada alasan “pokoknya tidak suka”.  

Sebagai guru Matematika, ini menjadi tantangan juga untuk saya dalam mengajar Matematika di kelas.Dari data yang saya peroleh di tempat saya mengajar, SMA Sukma Bangsa Bireuen, saya bisa menyimpulkan bahwa kebanyakan siswa belum bisa memahami dengan baik makna belajar Matematika. 

Mereka belum mengetahui tujuan dan manfaat belajar matematika. Apakah belajar ilmu ini hanya sebatas bisa berhitung semata atau hanya sebatas bisa menyelesaikan soal dan memasukkan rumus-rumus yang begitu banyak? Masalah-masalah seperti ini perlu diluruskan dan dijelaskan kepada siswa agar mereka tidak terus terkungkung oleh mindset yang membuat citra buruk matematika di mata mereka. 

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Matematika itu adalah bidang ilmu yang terkait penuh dengan materi lainnya atau biasa disebut sebagai materi prasyarat untuk bisa melanjutkan materi berikutnya. 

Memang ada orang-orang yang mencintai dan menyukai matematika karena merasa matematika itu menarik, matematika itu menantang, seru juga asyik. Mereka tidak memerlukan alasan khusus untuk mencintai matematika, bahkan tanpa perlu merasa tahu tujuan belajarnya pun mereka akan menyukainya. 

Namun, tidak banyak yang seperti ini, hanya 30% saja yang menyukainya. Mereka yang 30% ini pun adalah mereka yang mampu memahami Matematika dengan baik di kelasnya.Sebagian besar siswa yang belajar matematika hanya sebuah keterpaksaan karena itu salah satu daftar mata pelajaran yang harus diikuti. Memang tidak mudah menyukai konon lagi mencintai pelajaran yang satu ini sebelum merasakan manfaatnya. “Bu, untuk apa kita belajar Matematika ini?” itu salah satu pertanyaan yang sering sekali muncul ketika saya mengajarkan matematika kepada siswa. 

Untuk menyiasati agar pertanyaan ini tidak muncul di benak siswa, kita sebagai guru wajib menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebagai guru matematika harus bisa mengaitkan materi yang dipelajari siswa di kelas dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik tahu manfaat belajar materi tersebut untuk hari itu dan untuk kehidupan. 

Tidak hanya guru Matematika, semua guru wajib menyampaikan tujuan belajar dari suatu materi kepada peserta didik agar ilmu yang dipelajari di kelas tidak terbuang sia-sia.

Kita sebagai guru juga harus mempersiapkan metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. Artinya, belajar Matematika sesuai dengan karakteristik matematika, yaitu ikut menghadirkan proses bernalar dan komunikasi. 

Dalam artikel Matematika PPPPTK Matematika (2011) tentang peran, fungsi, tujuan, dan karakteristik Matematika sekolah menyebutkan bahwa secara umum tujuan pendidikan matematika di sekolah dapat digolongkan menjadi dua. 

Pertama, tujuan yang bersifat formal yang menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian siswa. Kedua, tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan Matematika. Senada dengan hal tersebut, belajar matematika itu untuk melahirkan SIKAP, yaitu Spiritual, Inspirasi, Kalkulasi dan aplikasi. Spiritual adalah semangat untuk memahami dirinya. Seorang siswa harus bisa memahami dirinya terlebih dahulu agar bisa memahami dengan mudah, apa yang dia butuhkan dalam belajar matematika tersebut. 

Inspirasi adalah mampu menghadirkan apa yang telah dipelajarinya menjadi sebuah pandangan atau pengetahuan baru. Artinya mereka belajar matematika tidak hanya sebatas mendapatkan nilai, tapi lebih mendalam dari itu, yakni mampu menghasilkan pengetahuan baru setelah belajar ilmu ini. 

Kemudian kalkulasi adalah mampu memaknai konsep atau prosedur perhitungan logis yang digunakan dalam menyelesaikan masalah matematika atau memecahkan masalah. Sementara aplikasi adalah mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari, yaitu apa yang sudah mereka pelajari bisa mereka terapkan atau gunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Sebenarnya, pemahaman matematika itu melibatkan pemikiran logis dan analisis yang kuat. 

Matematika juga mengajarkan kita untuk bisa berpikir secara sistematis, melihat pola, menganalisis masalah, dan mencari solusi yang tepat dari permasalahan yang berkaitan dengan Matematika.  Inti dari belajar Matematika sebenarnya adalah tentang bagaimana mendidik pribadi dan membangun proses berpikir lewat matematika. Harapannya, orang yang sudah belajar matematika akan bisa berpikir logis. 

Belajar Matematika juga mengajarkan kita untuk belajar memilih dan mempertanggungjawabkan pilihan tersebut. Bertanggung jawab atas pilihan ini adalah proses berpikir yang didahului oleh proses pencarian terlebih dahulu untuk memantapkan pilihan tersebut. 

You may also like

Leave a Comment