Home » Media Board Game dan Kemampuan Speaking Siswa

Media Board Game dan Kemampuan Speaking Siswa

by pusdatin ssbbireuen

Oleh Nurul Ulfa S.Pd.*

Apa yang terpikirkan ketika ada yang menyebutkan pembelajaran bahasa Inggris kepadamu? Pasti membayangkan duduk di kursi dengan buku tulis untuk mencatat setiap kosakata yang diajarkan oleh guru. Umumnya kita akan beranggapan seperti demikian. Namun, pada dasarnya pembelajaran bahasa Inggris tidak sekaku itu. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memotivasi para siswa di sekolah dalam belajar bahasa Inggris khususnya kemampuan speaking  dan para siswa diharuskan untuk terus mempraktikkan dan menggunakan bahasa Inggris selama belajar. Dengan terus menerus melakukan praktik, maka para siswa akan lebih terbiasa menggunakan bahasa Inggris dan dapat meningkatkan rasa percaya diri serta memberi kesempatan kepada para siswa untuk berbicara.

Pinter (2006: 55) mengungkapkan bahwa a lot of practices are required in order to speak a language fluently. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak praktik agar mampu berbicara suatu bahasa dengan fasih. Guru perlu mencari media yang menarik untuk memotivasi dan menarik siswa untuk mempraktikkan bahasa Inggris ketika proses pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan mengimplementasikan media board game untuk meningkatkan keinginan siswa dalam berbicara bahasa Inggris.

Board game merupakan sebuah permainan untuk melatih siswa dalam mempraktikkan bahasa Inggris dan memberi kesempatan kepada setiap siswa di kelas untuk berbicara. Menurut Mayer dan Haris (2010), permainan board game dilakukan di atas sebuah papan yang terdapat banyak kotak yang di setiap kotaknya memiliki perintah, pertanyaan, kesempatan, dan sebagainya. Para pemain akan melempar dadu dan berpindah tempat sesuai dengan angka yang keluar dari dadu, kemudian pemain berjalan di atas papan tempat pemain berhenti dan akan ada sesuatu (perintah, pertanyaan, kesempatan) pada kotak tersebut. Dengan kata lain, board game adalah suatu permainan yang menggunakan dadu dan pemain akan bergerak seuai angka dan berjalan sepanjang papan berdasarkan aturan-aturan yang tertera pada pada setiap kotak tersebut.

Pada permainan board game ini, siswa bermain secara berkelompok. Guru dapat membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas empat atau tiga siswa. Kemudian, guru bisa memilih siswa yang akan bermain pertama dan seterusnya serta semua pemain berdiri pada petak start. Semua siswa yang bermain akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan perintah ataupun pertanyaan yang berbeda sesuai dengan angka dadu yang mereka dapat setiap digulirkan. Pada tahap inilah para siswa akan mempraktikkan bahasa Inggris sesuai dengan apa yang tertera pada setiap kotak. Misalnya, pada kotak angka 10, siswa diminta untuk membuat kalimat menggunakan “have/has”, di sinilah para siswa mendapatkan kesempatan untuk berbicara bahasa Inggris dan mempraktikkannya di depan siswa lain. Jika siswa tersebut tidak dapat melakukan perintah pada kotak tertentu, maka siswa tersebut akan mendapatkan hukuman dengan mundur beberapa kotak sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama teman dan guru. Siswa yang mencapai kotak finish pertama akan terpilih menjadi pemenang pada kelompok tersebut.

Selanjutnya, guru juga bisa menentukan waktu kepada setiap siswa ketika menerima perintah, kesempatan, dan pertanyaan pada setiap kotak agar membuat suasana lebih menyenangkan. Ditambahkan oleh Slattery dan Willis (2001), bahwa para siswa akan belajar dan mengingat suatu materi lebih banyak dari teman di dalam kelompok mereka serta dapat meningkatkan rasa percaya diri. Setiap siswa juga akan memiliki banyak kesempatan untuk berbicara dalam bahasa Inggris dalam kelompok.

Media board game juga dapat menghibur siswa dan membuat mereka tidak sadar bahwa mereka sedang melakukan kegiatan belajar. Hal ini dikarenakan mereka bisa duduk di dalam kelompok dan melakukan diskusi tentang materi pelajaran dengan santai sambil bermain. Seperti yang telah diutarakan oleh Suite (2008), bahwa penggunaan board game merupakan salah satu cara yang sangat efektif, mudah, dan tidak membosankan bagi para siswa untuk mempelajari dan mempraktikkan kemampuan komunikasi siswa.

Menurut Slattery dan Willis (2001), guru juga dapat merancang board game sendiri sesuai dengan materi yang sedang diajarkan kepada siswa untuk mendorong mereka dalam mempelajari kosakata yang terdapat pada materi tersebut. Guru juga dapat mengunduh board game secara online pada website yang menyajikan materi belajar bahasa Inggris secara gratis yang sesuai dengan tema yang sedang didiskusikan dengan siswa. Permainan board game bisa diimplementasikan oleh para guru kepada siswa sekolah dasar tingkat 4, 5, dan 6.

Penulis juga sudah pernah mengimplementasikan media board game kepada siswa kelas 6 pada tahun 2020 tentang materi Simple Present Tense dan kepada siswa kelas 5 tentang materi Obligation. Pada saat itu, para siswa di setiap kelompok sangat antusias untuk berbicara dan berusaha untuk mempraktikkan setiap instruksi yang terdapat pada setiap kotak menggunakan bahasa Inggris. Para siswa sangat terpacu untuk mencapai kotak finish dengan cepat agar bisa menjadi pemenang. Ini membuktikan bahwa belajar bahasa Inggris tidak melulu hanya mencatat kosakata dan mengerjakan latihan. Akan tetapi belajar bahasa Inggris bisa dilakukan dengan berbagai macam media yang dapat membuat para siswa senang ketika belajar.

Pembelajaran bahasa Inggris menggunakan media board game dapat menyemangati para siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri, serta dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengajar para siswa dengan cara yang menyenangkan. Selamat mencoba![]

Penulis adalah guru Bahasa Inggris SD Sukma Bangsa Pidie
*Artikel ini sudah dimuat di acehtrend.com, tanggal 13/09/2021

You may also like

Leave a Comment