Oleh: Fachrurrazi *
Pada hari Rabu, 6 Oktober 2021 telah diselenggarakan sebuah kegiatan Writing Workshop dengan menghadirkan seorang wartawan dan penulis senior, Muhajir Juli, dengan agenda utama “membakar” motivasi menulis dikalangan guru. Agenda yang dihadiri oleh 41 orang guru dan karyawan Sekolah Sukma Bangsa Bireuen dibuka oleh Direktur Sekolah, Fachrurrazi. Metode training ini dijalankan dengan cara sharing praktik baik dan selanjutnya dilanjutkan dengan teknik praktik menulis. Kegiatan tersebut melahirkan sebuah inisiasi untuk menulis 2 buah buku setelah tindak-lanjut program tersebut selesai dalam 30 hari kedepan.
Kegiatan dimulai tepat pukul 14:00 dan dibuka dengan pengantar dari Direktur Sekolah, Fachrurrazi. Dalam kata sambutannya Razi mengatakan bahwa kita hari ini dapat Durian runtuh dengan kehadiran bang Muhajir. Beliau adalah sosok orang yang ditunggu-tunggu oleh pencinta Literasi, khususnya di Aceh. Bagi teman-teman yang suka mengirimkan artikel ke Acehtrend, inilah ia sosok CEO dan pemiliknya. Jadi wajib bagi kita memanfaatkan momen ini untuk mengasah kemampuan menulis kita. Silahkan tanyakan semua best practices dan teknik menulis. Silahkan sampaikan segala kegundahan dan masalah yang selama ini teman-teman hadapi selama menulis. Karena kita tetap percaya bahwa tidak ada orang yang tak bisa menulis, yang ada adalah orang yang tidak mau meluangkan waktunya untuk menulis, pungkas Razi mengakhiri sambutannya.
Selanjutnya sesi langsung diisi oleh bang Muhajir dengan menyampaikan sekilas biodata beliau. Ia menyapa beberapa peserta diskusi yang notabenenya adalah para penulis yang sudah lumayan aktif menulis di berbagai media lokal dan nasional. Ia langsung memberrikan sebuah tantangan awal yaitu menulis 10 paragraf tentang diri sendiri. Ini sebenarnya tantangan yang sangat cerdik karena tidak ada orang yang tidak bisa menulis tentang dirinya sendiri. Modal utamanya adalah kenal diri sendiri dan tentu saja prasyarat itu sudah dimiliki oleh seluruh peserta. Karena itu tidak ada alasan para peserta menolak melakukan tantangan pertama ini.
Mulailah diaktifkan stopwatch dan para peserta bergegas menekan tuts-tuts keyboard Laptopnya. Dan terdengarlah irama literasi yang sangat menyenangkan dan menjanjikan. Seluruh jemari peserta menari-nari dengan indah di atas laptop masing-masing. Mereka adalah para calon penulis masa depan. Ketika waktunya habis, peserta yang bisa menyelesaikan sepuluh paragraf langsung dipanggil ke depan untuk membacakan karyanya. Seluruh peserta sumringah dengan hasil yang mereka dapatkan dalam sesi pertama ini. Dan motivasi serta kepercayaan diri mereka juga rata-rata meningkat dan berkembang sehingga lebih termotivasi lagi untuk menulis.
Hal ini tergambar jelas ketika bang Muhajir menyampaikan tantangan kedua dalam bentuk praktek menulis selama 30 hari via Whats App Grup (WAG). Tentu tantangan ini dibatasi hanya untuk sekitar 15 peserta saja karena keterbatasan waktu dan sumberdaya. Namun, ternyata tantangan ini dijawab oleh 20 peserta. Dan akhirnya kesepakatanpun berlangsung dengan mengikutsertakan kedua puluh peserta. Selanjutnya kedua puluh peserta tersebut akan digodok kembali selama 30 hari kedepan untuk terus menulis sampai nantinya menghasilkan sebuah buku. Bang Muhajir sendiri yang akan memandu mereka dengan sejumlah tugas dan arahan sehingga target tersebut akan tercapai.
Proyek menulis kali ini akan mendapatkan 2 hasil konkrit. Pertama, buku karya seluruh peserta dalam bentuk otobiografi masing-masing. Dan, kedua, buku karya 20 peserta dalam bentuk tantangan menulis via WAG. Semoga dengan ikhtiar yang nyata ini akan lahir para penulis-penulis yang bisa memotivasi lahirnya para penulis lain. Terimakasih untuk bang Muhajir atas inspirasi dan motivasinya selama 3 jam penuh di dalam ruangan nyata dan 30 hari kedepan di dalam ruangan maya. Semoga amalannya dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT. Amiin.
*)Direktur Sekolah Sukma Bangsa Bireuen
